PROGRAM WEBINAR RISE! 1.0 | BUSINESS 101: Learning to Unlearn EP06 Membangun Budaya dalam Startup Menjadi Penutup yang Apik dalam RISE! 1.0

Gelaran RISE! 1.0 yang digaungi oleh UGM melalui UGM STP, Innovative Academy, PT Gama Inovasi Berdikari, GMUM, dan Swaragama serta Jogja Family sebagai exclusive media partner menuju puncak acaranya dan berakhir dengan apik pada hari Kamis (16/7) kemarin. Acara yang dihelat total kurang lebih dalam jangka waktu 1,5 bulan dengan pergelaran di setiap minggunya tersebut diselenggarakan secara daring melalui media Zoom. Konsep daring ini dipilih dengan alasan bahwawalaupun Indonesia masuk dalam keadaan karantina atau PSBB namun pihak UGM sebagai universitas masih dapat membagikan keilmuannya kepada para wirausahawan muda melalui acara ini. Kemudian pada hari terakhir, acara Zoominar ini mengangkat tema “Venture Capital: Leading Your Startups and Cultivating Culture” dengan menghadirkan Martin Hartono, CEO dari GDP Venture, sebagai

narasumber.


Berbicara topik tentang startup atau yang sering disebut bisnis rintisan memang tidak bisa terlepas dari pendanaan, entah itu dari angel investor, venture capital, ataupun pendanaan pribadi. Martin Hartono merupakan salah satu sosok yang menjadi salah satu penggerak sebuah venture capital di Indonesia. Martin Hartono juga sangat gencar berbicara tentang pentingnya digitalisasi dan pemanfaatan teknologi dalam membangun startup. Selain sebagai tokoh dalam Venture Capital, Martin Hartono ini juga dikenal sebagai mentor dalam startup. Hal ini dapat dilihat bagaimana ia memberikan insight terkait peluang industri yang masih bisa berkembang untuk membangun startup sampai pentingnya penerapan leadership skill dalam memimpin dan membangun startup. Melalui acara ini, Martin Hartono ingin mengatakan bahwa dengan mindset, proses, infrastruktur dan determinasi yang kuat, Indonesia dapat melahirkan banyak sekali world class technopreneurs.



UGM sebagai pioneer dalam inovasi bisnis melalui Innovative Academy yang mempunyai peran dalam inkubasi UGM mempunyai hubungan yang baik dengan GDP Venture terkait dengan proses. Eddy Junarsin selaku moderator, memaparkan statistik yang sudah dicapai oleh UGM dalam membangun startup di lingkungan universitas. Eddy Junarsin juga memaparkan bahwa startup yang dibina oleh Innovative Academy ini ada beberapa yang mempunyai prospek untuk masuk akselerasi. Dalam hal ini, Gama Inovasi Berdikari sebagai salah satu entitas yang mempunyai peran dalam akselerasi UGM.



Lebih Lanjut, Martin Hartono memaparkan bahwa founder startup yang sudah pernah bekerja di beberapa perusahaan besar menjadi faktor kesuksesan sebuah startup. Namun bagaimana dengan UGM yang melahirkan startup dengan founder kebanyakan dari mahasiswa? Martin Hartono menyatakan bahwa hal ini tidak menjadi masalah dengan adanya faktor dedikasi waktu yang dimiliki oleh founder startup tersebut. Dalam teori yang disebutkan terkait faktor dedikasi waktu ini adalah bahwa “Diperlukan latihan 10.000 jam untuk expert dibidang tersebut. Bukan sekedar melakukan hal yang sama tapi harus bertumbuh. menyelesaikan setiap masalah yg hadir, mempelajari hal baru, menelan pil pahit yang kadang memaksa harus menyerah.” Seperti filosofi dalam R dalam RISE! yaitu Resilience, teori ini memberi kesimpulan bahwa untuk menuju kesuksesan dalam startup, founder harus terus berusaha bangkit lagi dan lagi setelah terjatuh berkali-kali.



Menyambung dari kegigihan untuk berusaha selalu bangkit yang menjadi salah satu faktor penting untuk dimiliki founder startup, filosofi E dalam RISE! yang merupakan kepanjangan dari Entrepreneurial Mindset juga merupakan faktor yang tak kalah penting. Dijelaskan oleh Martin Hartono, seorang entrepreneur yang tidak banyak orang tau sebetulnya “punya bos banyak jadi dia bukan bos”, tidak bisa seorang entrepreneur menyatakan “I have my own thing’. Beberapa hal ini yang harus diterapkan dalam mindset seorang entrepreneur.



Terkait hal-hal yang menjadi right thing to do, ada pertanyaan menarik dari peserta Zoominar. Hal ini terkait dengan apa yang dijelaskan dalam filosofi I dalam RISE! yaitu Integrity. Pertanyaan yang ditanyakan adalah terkait level energi yang sempat dipaparkan oleh Martin Hartono dalam sesi talkshow, kebanyakan dari startup apalagi ketika seorang founder sedang membangun startup tersebut, akan ada banyak hal yang harus dilakukan seperti pengembangan produk, pemasaran, operasional, dan lain-lain. Bagaimana menurut Martin Hartono hal ini bisa

dikerjakan semua tanpa harus mengurangi prioritas di dalamnya? Martin Hartono menjelaskan bahwa right thing to do – nya adalah managing your energy level is important than managing your time. Hal ini dapat mengubah mindset founder startup untuk melakukan hal yang lebih solutif terlebih dahulu dalam membangun

bisnisnya.



Scaling up startup menjadi hal yang penting dalam membangun startup.Seperti filosofi S dalam RISE!, Martin Hartono mengatakan bahwa scaling up dan startup adalah dua hal yang harus disandingkan dalam pengembangan bisnis di dalamnya. Martin menyatakan bahwa “You have to start with right metrics” dalam melakukan pengembangan bisnis dalam startup. Kehati-hatian ini sangat penting dalam mewujudkan arah masa depan startup yang sedang dibangun.



Hal terakhir yang menjadi catatan Martin Hartono terkait dengan bagaimana venture capital memilih startup-nya adalah tergantung pada series pendanaan yang diajukan. Hal pertama dan yang menjadi awalan sebuah venture capital meyakini bahwa startup ini baik adalah founding team. Bagaimana venture capital melihat tim yang menjalankan startup tersebut diandalkan.



Harapan dengan adanya acara ini menjadi awalan untuk UGM agar dapatbekerja sama dengan lebih banyak pihak dalam pengembangannya dalam inovasi bisnis. Martin Hartono berpesan kepada para founder startup agar tidak merasa menjadi diri yang benar 100% dalam berkecimpung dalam bisnis. Hal ini menyebabkan hal-hal yang seharusnya menjadi hal prioritas dilakukan menjadi tertutup dengan hal-hal yang dilakukan berdasarkan ego, dari sinilah proses learning to unlearn menjadi hal penting dalam membangun startup.



Hal menarik yang menjadi highlight dalam penutupan acara RISE! ini adalah giveaway voucher untuk para peserta yang merupakan para wirausahawan muda dengan membagikan voucher kelas public speaking dari Swaragama Training Centre dan voucher marketing tools yang dipersembahkan oleh Gama InovasiBerdikari dalam rangka membantu para pelaku bisnis yang mana membutuhkan untuk scaling up di bidang pemasaran dan komunikasi. Dengan ditutupnya acara ini, pihak UGM merencakan untuk menggerlar RISE! 2.0 segera mengingat antusiasmepara peserta masih tinggi.